Aku Rindu Ambon

Sudah berjalan tiga minggu aku di Bula. Tugas kantor yang seabreg gak selesai-selesai. Rasa bosan mulai menguasai diriku (cieee...). Sebagai seorang auditor memang aku harus siap melakukan perjalanan dinas ke semua tempat di Maluku. Kebiasaan yang sudah berjalan setahun ini membuatku menjadi terbiasa mempersiapkan diri bepergian jauh. Mengepaki barang-barang , memilih pakaian yang harus dibawa, memikirkan jumlah pakaian yang efektif disesuaikan dengan lama penugasan sudah jadi keseharianku.

Tapi di Bula ini ya.... maklumlah namanya juga daerah pemekaran baru, semuanya serba terbatas. Siang hari tidak ada listrik, cuman ada malam hari. Untung sih, di Kantor Bupati tempatku bekerja ada genset yang siap menyala selama jam kerja. Tapi aku juga harus memikirkan resiko rusaknya laptopku akibat turun naiknya tegangan listrik yang dihasilkan dari genset yan tidak stabil. Untung juga disini sudah terhubung internet yang menjadi temen setiaku ketika aku bosan berkutat di pekerjaan (semoga tidak ada orang pemda yang marah aku memanfaatkan internet gratis disini, kekekeke....).

Bagi orang yang terbiasa hidup di Jakarta atau kota besar lainnya mungkin kalau datang ke Ambon dalam beberapa minggu akan merasa bosan. Tapi bagiku yang berada di Bula ini, ambon adalah Jakartanya Maluku yang sangat kurindukan.

PS.
Tadi sore iseng ikutan ngekron, eh barusan mas budi putra ngajak temenan. Secara dia adalah salah satu selebloggist (bener gak sih tulisannya?), seneng banget aku. Makasih mas budi